Bentuk muka bumi Indonesia sangat beragam bentuknya, Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Keragaman bentuk muka bumi Indonesia dapat dilihat melalui peta fisiografi. Peta fisiografi merupakan peta yang menggambarkan berbagai kenampakan yang bersifat umum yang meliputi bentang alam sungai, gunung, laut, dan kenampakan sosial budaya pertanian, perkotaan, jalan, dan lain-lain. Pada peta fisiografi, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia mulai dataran rendah sampai pegunungan. Bentuk muka bumi tersebut tersebar di berbagai pulau baik yang besar maupunpulau kecil. Untuk membaca peta tersebut, perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi Indonesia di bawah ini. Setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut. Dataran Rendah Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut dpal. Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya serta kelengkapan sarana transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial. Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan. Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah. Indonesia sejak dulu sudah dikenal sebagai negara agraris. Namun demikian, ada kecenderungan generasi muda tidak ingin menjadi petani. Menurut kamu, apa yang harus dilakukan oleh berbagai pihak agar masyarakat dapat menghargai pekerjaan sebagai petani hingga dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat? Peningkatan pendapatan petani melalui diversifikasi pertanian. Diversifikasi pertanian adalah pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan secara ekonomi maupun lingkungan. Meningkatkan pengeluaran untuk penelitian pertanian. Dengan adanya penelitian akan diperoleh bibit-bibit tanaman unggul yang dapat meningkatkan pendapatan para petani. Mendukung cara-cara baru dalam penyuluhan pertanian. Penyuluhan Pertanian merupakan suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Menjamin berlangsungnya irigasi. Pertanian yang telah memiliki sistem irigasi sangat penting dan harus dipandang sebagai aktifitas antar sektor Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa. Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Bencana banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat. Secara umum, tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses penyerapan air yang baik. Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir. Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan air. Untuk menghindari banjir dapat dilakukan kegiatan-kegiatan seperti di bawah ini. Mengeruk sungai/kali dan saluran air yang ada di sekitar kita, agar aliran air sungai lancar. Membuat sumur resapan air di sekitar rumah kita Membuat lubang-lubang biopori Memperlebar dan merehabilitasi kali/sungai, untuk menambah kapasitas sungai dalam menampung debit air Jangan membuang sampah di sungai atau saluran air Pantai merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah pantai, ancaman bencana yang mengancam penduduk adalah tsunami. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami dengan memperhatikan hal-hal berikut ini. Jika merasakan adanya gempa kuat yang disertai dengan suara ledakan di laut, sebaiknya bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami. Segera tinggalkan daratan pantai tempat kamu tinggal jika gempa kuat terjadi. ika melihat air pantai mendadak surut sehingga dasar laut tampak jelas, segera jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi tsunami. Tanda-tanda alam lainnya kadang terjadi seperti banyaknya ikan di pantai dan tiba-tiba banyak terdapat burung. Seringkali gelombang tsunami yang kecil disusul oleh gelombang raksasa di belakangnya, waspadalah. Lembaga pemerintah yang berwenang biasanya selalu memantau kemungkinan terjadinya tsunami, jika belum ada pernyataan “keadaan aman”, kamu sebaiknya tetap menjauhi pantai. Potensi bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah gempa. Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai NusaTenggara berpotensi gempa. Pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. Wilayah lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua, dan sejumlah pulau lainnya. Jika daerahmu termasuk daerah rawan bencana, agar tidak menjadi korban bencana gempa, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut. Cari perlindungan di bawah meja atau perabotan lainnya yang kokoh. Menjauhlah dari tempat barang-barang yang terbuat dari kaca atau gelas seperti jendela kaca, cermin, gambar atau barang-barang yang dapat menimpa kita. Bertahanlah dan jauhi bangunan, pohon, lampu-lampu jalan, jalur telepon dan listrik serta jalan layang. Tetaplah berada di luar sampai gempa berhenti.
Sebagianbesar penduduk yang tinggal di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan yang kemudian hasil tangkapannya dijual. Dilakukan di lahan pertanian yang memiliki cadangan air cukup banyak. Bertempat di dataran rendah dengan jenis tanaman utamanya padi. Disebut juga pertanian sawah.
Penduduk Dearah Pantai, Dataran Rendah dan Dataran Tinggi 1 Daerah Pantai Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya. Beberapa karakteristik penduduk pantai adalah sebagai berikut Mata pencaharian Transportasi dan perdagangan Pola pemukiman Kondisi fisik penduduk a. Mata pencaharian penduduk daerah pantai Penduduk memilih mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Disamping itu, daerah pantai juga dapat dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencaharian sampingan. Beberapa jenis tanaman yang cocok di daerah pantai diantaranya adalah kelapa, semangka, melon dan buah naga. Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalahh ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster. b. Transportasi dan perdagangan Beberapa pantai di Indonesia digunakan sebagai sarana transportasi dan bongkar muat barang. Daerah pantai yang digunakan sebagai dermaga pelabuhan, dapat kita jumpai, misalnya Tanjung Benoa, Gilimanuk Bali, dan lain-lain. Aktivitas transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai. Lapangan pekerjaan ini semakin terbuka sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan aktivitas lain penunjang aktivitass transportasi dan perdagangan. c. Pola pemukiman Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang linear mengikuti garis pantai. Pola pemukiman linear memudahkan para nelayan untuk pergi melaut. d. Kondisi fisik penduduk Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai pada siang hari bisa lebih dari 27°C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Selain itu, jika berbicara penduduk pantai agak keras, karena harus beradu dengan suara gemuruh ombak yang tak kunjung henti. 2 Dataran Rendah Dataran rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian hampir sama. Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis. Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau. Keanekaragaman aktivitas penduduk ini menunjukkan adanya heterogenitas mata pencaharian penduduk. Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah. 3 Dataran Tinggi Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi memiliki sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah. Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata. Secaraumum Desa Lontar terletak di dataran rendah dengan ketinggian 3 m di atas permukaan laut. serta masih banyak penduduk yang putus sekolah dan buta huruf. Penduduk Desa Lontar memiliki mata pencaharian yang bervariasi, dimana sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan, buruh nelayan, dan petani rumput laut. Kondisi ini karena